Jumat, 15 Mei 2009

Membuat Pakan Ikan sendiri


Membuat Pakan Ikan sendiri


“Membuat pakan sendiri,” banyak pembudidaya ikan berpikir apa bisa membuat pakan ikan sendiri untuk peliharaan ikan? Tentunya bisa. Melihat sekarang pakan atau pellet terus naik harganya dan makin tidak terjangkau para petani budidaya ikan.

Meskipun beberapa pakan buatan sendiri diakui masih kurang berkualitas dari pakan buatan pabrik tapi tidak menutup kemungkinan pakan buatan sendiri lebih baik, lebih segar jika bahan-bahan pembuatan pakan tersedia dan mutu yang baik.

Pakan yang baik memenuhi nutrisi ikan. Mengenal kebutuhan nutrisi ikan merupakan landasan dalam pembuatan pakan ikan sendiri, setiap ikan membutuhkan nilai gisi yang berbeda, kebutuhan protein, lemak dan serat ikan nila atau tilapia berbeda dengan ikan lele. Ikan lele memerlukan lebih sedikit nilai nutrisi dibanding dengan ikan nila, gurame, ikan mas dan sebagainya.

Pakan yang memiliki keseimbangan protein, lemak, dan serat untuk kebutuhan ikan tertentu akan memacu pertumbuhan ikan yang cepat besar, akan tetapi bila nutrisi yang dibutuhkan ikan kurang maka pertumbuhan ikan akan lambat berakibat pada biaya dan waktu panen yang cukup lama.

Sering terjadi ikan dipanen pada umur 6 bulan menjadi 8 bulan untuk ikan nila berukuran 500 gr. Karena nilai protein dan lemak serta serat yang kurang. Kandungan nutrisi pakan ikan buatan sendiri dibagi dua bagian sesuai dengan umur ikan. Ikan nila yang berumur 1-3 bulan nilai protein antara 35%-50%.Ikan nila yang berumur 4 bulan keatas 25%-30%. Setelah mengetahui kebutuhan ikan, kita perlu mempelajari bahan-bahan dan kandungan gisi setiap bahan yang tersedia. Hampir semua bahan dasar yang dibutuhkan dalam pembuatan pakan ikan sendiri tersedia di seluruh pelosok nusantara. Seperti, jagung, dedak kuning, tepung ikan, ampas tahu, limbah udang, bungkil, dan lainnya. Bahan-bahan tersebut memiliki nilai gisi yang cukup untuk kebutuhan ikan. Lihat table1. kandungan gisi bahan-bahan pembuatan pakan.

Kandungan Protein Bahan Makanan Ikan

Nama Bahan

Protein

Lemak

Serat

Tepung Teri

63.71

4.21

3.6

Tepung Udang

47.47

8.95

4.49

Tepung Darah

80.85

5.61

0

Tepung bekicot

39

9.33

1.05

Tepung Ikan

62.99

6.01

3.6

Tepung Kedelai

46.8

5.31

3.54

Tepung Terigu

12.27

1.16

0

Dedak Halus

13.3

2.4

9.4

Tepung Jagung

9.5

3.22

1.76

Tepung singkong

0.85

0.3

0

Bungkil Kelapa

24.0

8.0

10

Tepung Ayam Segar

15.51

0.21

0.36

Jika di daerah anda tidak memiliki satu atau dua bahan yang tertera di atas anda masih tetap bisa membuat pellet ikan, dengan tiga macam saja tentu bisa juga. Dengan memperhatikan kebutuhan ikan, maka pakan ikan dapat diupayakan. Ingat lebih baik dengan bahan tiga macam yang ketersediaannya berkelanjutan lebih baik daripada lima atau enam baham campuran yang kadang tersedia dan kadang tidak. Sebaiknya jangan membuat pakan dengan campuran bahan pakan yang terus berubah-ubah menjaga agar ikan tidak stress oleh karena perubahan bahan pembuatan pellet.

Bahan

Lemak

Protein

Bahan/KG



Ikan

6.0

55.0

100

Dedak

2.4

13.3

100

Jagung

4.5

9.8

100

Kedelai

1.3

46.8

100

Kopra

16.7

79.4

100

Bagaimana mencampur bahan pakan ikan sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan nila? Ada banyak cara untuk menghitung dan menkombinasiakan bahan pakan yang memenuhi standar yang di tentukan.

Misalnya kita akan membuat pakan dengan nilai protein 40%, lemak 5% dengan bahan yang tersedia; tepung ikan, jagung giling, dan ampas tahu

lihat contoh table formula campuran bahan pakan.

Bahan

Jumlah campuran

Harga Bahan

Kandungan Nutrisi

%

Cost (RP/100 kg)

Lemak (%)

protein (%)

Ikan

30.0


1.80

16.50

Dedak

0.0


0.00

0.00

Jagung

20.0


0.90

1.96

Kedelai

50.0


0.65

23.40

Kopra




0.00






Total

100


3.35

41.86

Tabel3.

Ingredient

Inclution Rate

Inclution

Contribution to

%

Cost (RP/100 kg)

Lipid (%)

Protein (%)

Ikan

30.0


1.80

16.50

Dedak

50.0


1.20

6.65

Jagung

20.0


0.90

1.96

Kedelai



0.00

0.00

Kopra




0.00







Total

100

Rp

3.90

25.11

Tabel4.

Contoh campuran bahan diatas hanya terdiri dari tiga bahan: tepung ikan, jagung halus, dan ampas tahu. Tentu saja anda bisa membuat dengan model campuran yang lain akan tetapi tepung ikan bahan utama yang harus ada dalam setiap pembuatan pakan ikan karena tepung ikan menimbulkan aroma yang dapat merangsang napsu makan ikan dan akan lebih baik lagi bila di tambahkan dua persen minyak ikan pada campuran pembuatan pellet ikan. Perhitungan diatas adalah perhitungan kasar. Kualitas bahan dan lain unsur lain dapat mempengaruhi nilai kandungan gisi setiap bahan.

Setelah ditentukan bahan yang akan di gunakan kita sampai pada proses pencampuran sebagai berikut;

  • Sediakan tempat yang bersih untuk mengaduk sebanyak 100 kg .
  • Campurkan setiap bahan yang sudah ditentukan dalam kilogram.
  • Aduk sampai semua bahan sudah tercampur dengan mereta.
  • Sediakan wadah untuk persiapan pencetakan bahan menjadi berbentuk pellet.

Mesin pencetak pellet ada dua macam; pencetak pellet basah dan mesin pencetak pellet kering. Biasanya mesin pencetak basah tidak bisa untuk mencetak pellet kering akan tetapi mesin pencetak pellet kering bisa mencetak pellet basah.














Gambar mesin pencetak pellet kering

Desain pencetak pellet basah umumnya lebih murah dan mesin ini banyak di buat dalam negeri oleh bengkel-benkel industri kecil tapi, ada juga diantara mereka yang memproduksi mesin pencetak pellet kering dan harganya dua sampai tiga kali lipat, karena pembuatanya lebih mahal.

Dalam proses pencetakan pellet basah hendaknya campuran air pada bahan jangan terlalu banyak atau sampai encer. Pellet akan terbentuk jika campuran tidak encer. Percobaan berulang-ulang akan menghasilkan takaran air yang tepat. Tuangkan bahan yang sudah dicampur ke mesin pencetak sedikit demi sedikit untuk melihat hasil cetakan apakah sudah bagus atau belum, tambahkan air jika mesin kelihatan bekerja terlalu berat atau jika terlalu encer tambahkan bahan kering yang sudah dicampur. Budidaya ikan nila akan lebih banyak menguntungkan jika pakan ikan dibuat sendiri. Makanan ikan merupakan biaya yang paling banyak dikeluarkan dalam usaha budidaya ikan.