Sabtu, 18 April 2009

BUDIDAYA TIRAM MUTIARA

Mutira semula hanya diperoleh dari tiram mutiara yang hidup alami di laut.
Berkat kemajuan teknologi saat ini, mutiara sudah dapat dibudidayakan,
walaupun sebagian besar teknologinya masih didominasi atau dikuasai oleh
bangsa lain.
Balai Budidaya Laut, Lampung selalu berupaya untuk mengejar ketinggalan
teknologi budidaya mutiara tersebut, karena menyadari betapa besar potensi
mutiara di negara kita. Keberhasilan Balai Budidaya Laut membudidayakan
mutiara merupakan langkah baru yang menunjukan bahwa teknologi itu dapat
dilakukan oleh bangsa Indonesia.
Di negara kita tiram mutiara yang banyak dibudidayakan adalah jenis Pinctada
maxima (Goldlip Pearl Oyster). Jenis ini banyak ditemukan di perairan
Indonesia Bagian Timur (Maluku, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara
Barat).

2. PEMILIHAN LOKASI
1) Lokasi terlindung dari angin dan gelombang yang besar.
2) Perairan subur, kaya akan makanan alami.
3) Kecerahan cukup tinggi.
4) Cukup tersedia induk/benih tiram mutiara.
5) Dasar perairan pasir karang dan kedalaman air 15 ~ 25 m.
6) Kadar garam 30 ~ 34 ppt dan suhu 25 ~ 280C.
7) Bebas pencemaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar