Jumat, 17 April 2009

Ketika Bawal Bintang Susah Memijah



Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) atau yang dikenal dengan merek dagang Silver Pompano, mulai mendapat tempat di hati masyarakat. Popularitas ikan jenis pelagis (ikan-ikan permukaan) ini bahkan mulai mengejar ikan kerapu. Di pasar internasional kondisinya tak jauh beda. Meski harga bawal bintang segar yang sekitar US$ 4 masih kalah jauh jika dibandingkan dengan harga kerapu segar yang berkisar antara US$ 16 sampai US$ 18, tetapi permintaan bawal bintang terus meningkat. Beberapa negara konsumen utama bawal bintang selama ini antara lain Jepang, Taiwan, Hongkong, China dan Kanada. Sementara produsen bawal bintang hanya Taiwan. Komoditas laut ini di sana sudah berkembang baik mulai dari pembenihan sampai budidayanya.

Prospek usaha bawal bintang sangat menjanjikan. Apalagi, ikan ini termasuk spesies asli Indonesia yang mempunyai daya adaptasi tinggi dan mudah dibudidayakan. Sayangnya, ketersediaan benihnya di tanah air masih sangat terbatas. Pemenuhan benih bawal bintang dalam negeri selama ini lebih banyak dipenuhi dari Malaysia dengan harga yang cukup mahal. Maka, ibarat angin segar ketika Balai Budidaya Laut (BBL) Batam telah mampu memijahkan induk-induk ikan bawal bintang dan menghasilkan benih.

Susah Memijah
Syamsul Akbar, Kepala BBL Batam menyatakan, untuk memijahkan bawal bintang sangat susah. Sebab, induk dari alam yang akan dijadikan induk sangat sensititif. “Kalau tidak hati-hati akan gampang kena penyakit,” jelas Syamsul. Selain itu, lanjut Syamsul, pemijahan bawal bintang juga harus memperhatikan kualitas air. Kalau tidak, parasit akan cepat menyerang.
Pria asli Medan ini mengaku, demi mengembangkan bawal bintang, pihaknya telah melakukan pengkajian selama 3 tahun sebelumnya. Selanjutnya, bawal bintang mulai dikembangkan di BBL Batam sejak April-Mei 2007. Sebagai benih awal, BBL Batam mendatangkan dari Malaysia sekitar 2000 ekor. Kini, BBL Batam telah mampu memproduksi benih bawal bintang berukuran 3 cm mencapai 100 sampai 150 ribu benih per siklus (1,5 bulan).
Soal kualitas, Syamsul meyakinkan bahwa benih-benih bawal bintang hasil pemijahan BBL Batam tak kalah dengan kulitas benih bawal bintang dari Malaysia. Tingkat kelulushidupan (survival rate/ SR) bisa mencapai 75 sampai 80%. Tetapi, imbuh Syamsul, hal itu harus didukung dengan lokasi pemeliharaan yang baik. Kriterianya antara lain berada pada keramba jaring apung (KJA) yang jauh dari polutan, dasar perairan karang hidup, vegetasi bagus, jauh dari pemukiman, dan lainnya.
Sementara untuk harganya, harga benih hasil pemijahan BBL Batam jauh lebih murah dibandingkan harga benih dari Malaysia yang selama ini memenuhi pasar. Perbandingan, harga benih dari Malaysia mencapai Rp 4000 per 3 cm, sedangkan benih dari BBL Batam Rp 400 sampai Rp 500 per cm.
Sukses pembenihan bawal bintang tersebut, langsung mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Terbukti, permintaan benih dari BBL Batam terus meningkat. Untuk saat ini saja menurut Syamsul, pesanan benih bawal bintang di BBL Batam mencapai 150 ribu ekor. Itu belum termasuk permintaan benih dari masyarakat kepulauan Riau, Aceh dan Jakarta. Ke depan, BBL Batam menargetkan produksi benih bawal bintang mencapai 10 juta per tahun.

Pembenihan Bawal Bintang
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembenihan bawal bintang adalah penanganan induk, pemeliharaan larva, pendederan dan penanganan pasca panen. Pengelolaan induk dimulai dengan seleksi induk/calon induk dengan kriteria bentuk badan harus proporsional dan simetris, tidak ada cacat/luka pada tubuh ikan dan merupakan grading pertama pada kegiatan budidaya dan ukuran ikan sudah mencapai 1 kg/lebih.
Untuk manajemen pakan induk harus diperhatikan kualitas dan kuantitas pakan. Kualitas pakan dipenuhi dengan pemberian ikan rucah segar, pelet, pencampuran vitamin dan multivitamin. Sedangkan untuk kuantitas pakan yang baik diberikan 3-5% dari berat total induk yang akan dipijahkan. Untuk manajemen air media pemeliharaan, pergantian air optimal adalah 400% dalam 24 jam dengan kualitas air tetap terjaga pada pH (7,4-7,8), DO (4-6 ppm), suhu (29-310C) dan salinitas (30-33 ppt).
Bak pemijahan induk berkapasitas 10 ton dan diisi induk yang sudah siap pijah sebanyak 10 ekor dengan perbandingan 1:1. Induk jantan lebih kecil dari induk betina. Keunggulan pemijahan bawal bintang adalah dapat dipijahkan kapan saja, tidak tergantung siklus bulanan.

1 komentar: